-->

RHINOVIRUS

Flu biasa disebabkan oleh virus. Lebih dari 200 virus yang berbeda diketahui menyebabkan flu biasa. Salah satu jenis virus tersebut adalah rhinovirus tersebut.
 
Fakta Tentang rhinovirus
Rhinoviruses (dari kata Yunani Rhin, yang berarti "hidung") adalah penyebab flu biasa dalam 30 sampai 35 persen diperkirakan semua orang dewasa. Lebih dari 110 jenis rhinovirus yang berbeda telah diidentifikasi. Virus ini milik keluarga Picornaviridae virus. rhinovirus adalah virus RNA yang sangat kecil.
 

Rhinovirus

Jenis rhinovirus yang paling aktif di awal musim gugur, musim semi, dan musim panas. Mereka dapat hidup sampai 3 jam pada kulit Anda. Mereka juga dapat bertahan hingga 3 jam pada objek seperti telepon dan pegangan pintu.
 
Virus ini tumbuh terbaik pada temperatur sekitar 91 derajat Fahrenheit, suhu di dalam hidung manusia.

Gejala
Ketika seseorang menjadi terinfeksi dengan rhinovirus, ia atau dia akan mengalami apa yang sering dikenal sebagai flu biasa.Gejala biasanya mulai 2 sampai 3 hari setelah terinfeksi. Gejala infeksi virus jenis ini biasanya termasuk:

  • Penumpukan lendir di hidung Anda
  • Kesulitan bernapas melalui hidung
  • Pembengkakan sinus Anda
  • Bersin
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Sakit kepala.
Dengan infeksi rhinovirus, demam biasanya ringan, tapi bisa naik ke 102 derajat Fahrenheit pada bayi dan anak-anak muda.

Gejala bisa bertahan 2-14 hari, tapi seperti kebanyakan orang, Anda mungkin akan pulih dalam waktu sekitar seminggu. Infeksi jarang menyebabkan masalah serius.

Pertumbuhan
Manusia merupakan satu-satunya hospes alamiah rhinovirus. Setelah inokulasi intranasal, virus berkembang biak di nasal dan sel mukosa faring dan kemudiantimbul antibody spesifik, tetapi tidak  menimbulkan penyakit. Temperarur optimal bagi rhinovirus untuk berkembang adalah 33-35°C. Reseptor Rhinovirus yang utama pada manusia adalah intercellular adhesion molecule-1 (ICAM-1).Rhinovirus mengambil keuntungan dari ICAM-1 untuk digunakan sebagaireseptor untuk penempelan, sehingga antibody tidak  mengenalnya sebagai virus. Beberapa tipe dari rhinovirus dapat menginfeksi kera, tetapi pada binatang ini tidak menimbulkan penyakit.

Pengobatan
Pengobatan untuk kasus tanpa komplikasi hanyalah istirahat cukup, minum air yang banyak, serta berkumur dengan air garam hangat. Minum air hangat yang banyak membantu lendir lebih mudah dikeluarkan. Banyak obat yang sudah dicoba untuk mencegah atau mengobati pilek, tapi selama ini belum ada yang terbukti efektif. Vitamin C dengan dosis besar pun belum terbukti efektif untuk bisa mencegah penularan terhadap virus ini, malah dapat mengakibatkan efek samping lain seperti diare yang berbahaya bagi anak-anak dan orang tua. Antibiotika tidak dapat membunuh virus, dan hanya diberikan bila timbul komplikasi seperti sinusitis atau infeksi telinga yang dapat berkembang sebagai infeksi sekunder. 

Bila perlu, minum obat lebih baik diberikan sesuai dengan keluhan. Parasetamol diberikan untuk mengurangi keluhan demam atau sakit kepala, nasal dekongestanuntuk melegakan hidung sesaat, dan antihistamin bisa mengurangi ingus pada penderita dengan riwayat alergi. Namun perlu diingat sekali lagi bahwa obat-obat tersebut tidak akan dapat mencegah, mengobati ataupun mengurangi lamanya serangan pilek. Bahkan sebagian besar obat mengakibatkan efek samping yang juga harus diperhitungkan.

Langkah terpenting dalam pencegahan terhadap serangan virus ini adalah menjaga kebersihan dengan baik serta tidak menggosok hidung maupun mata dengan tangan kotor. Kebiasaan mencuci tangan merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah tertularnya serangan virus ini. Penderita pilek sebaiknya menyiapkan tisu untuk menutup mulut jika batuk atau bersin, lalu membuangnya di tempat semestinya. Bila perlu, sebaiknya jangan terlalu lama berhubungan atau terlalu dekat dengan seorang penderita pilek. Sebab, rhinovirus dapat bertahan di luar saluran napas sampai tiga jam.

0 Response to "RHINOVIRUS"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel