BORDETELLA PERTUSSIS
Bordetella Pertussis adalah, Gram-negatif coccobacillus aerobik dari Bordetella genus, dan agen penyebab pertusis atau batuk rejan. Tidak seperti bronchiseptica B.,
B. pertusis adalah non-motil.
Tidak tampak menjadi reservoir zoonosis untuk B. pertusis-manusia adalah satu-satunya tuan rumah.
Bakteri ini disebarkan oleh batuk dan hidung menetes. Masa inkubasi 7-14 hari.
Batuk rejan disebut juga dengan batuk gonggong karena suara batuknya diiringi suara gonggong atau suara melengking. Selain itu, sering disebut juga dengan nama batuk 100 hari, karena batuknya dapat berlangsung cukup lama yaitu sekitar 6 minggu atau lebih.
Penyakit ini termasuk infeksi pernafasan akut yang sangat menular. Batuk rejan lebih sering menyerang anak-anak terutama dibawah umur 2 tahun yang tidak mendapatkan imunisasi. Oleh karena itu semua bayi sebaiknya diimunisasi untuk membentuk kekebalan (imunitas), sehingga walaupun terjadi batuk rejan hanya dalam bentuk yang ringan. Penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa namun tidak berbahaya, tetapi menjadi lebih berbahaya apabila terjadi pada anak-anak balita dan orang lanjut usia.
Batuk rejan disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis dan kadang-kadang oleh Bordetella parapertussis atau Bordetella bronchiseptica. Penularannya melalui batuk atau bersin yang dihamburkan ke udara oleh penderita yang terinfeksi. Secara tipikal, serangan batuk rejan terjadi secara mendadak, terutama pada malam hari.
Gejala atau tanda pertama dari batuk rejan muncul sesudah 7-14 hari terinfeksi oleh bakteri Bordetella pertussis. Batuk rejan berlangsung dalam 3 stadium dengan masing-masing stadium berakhir 2 minggu.
Stadium awal menunjukan gejala batuk yang teriritasi terutama pada malam hari, serangan batuk biasanya didahului bersin, napsu makan hilang, lesu, mata kelihatan merah dan berair.
Pada stadium kedua, batuk semakin parah disertai dahak kental, setiap batuk diakhiri suara melengking atau gonggong dan berulang-ulang dengan cepat . penderita dapat mengalami muntah di atara serangan batuk. Selama batuk, muka penderita kelihatan merah kebiru-biruan, urat leher tegang, air mata tergenang dan lemas. Pada bayi serangan batuk dapat menyebabkan bayi tidak bernafas secara periodik, kekurangan oksigen dan gangguan metabolisme. Stadium kedua merupakan stadium yang paling rentan.
Stadium akhir : intensitas batuk yang mengikil serta muntah berkurang dan hilang secara bertahap.
Pencegahan dan perawatan yang dapat dilakukan antara lain :
Penyakit ini termasuk infeksi pernafasan akut yang sangat menular. Batuk rejan lebih sering menyerang anak-anak terutama dibawah umur 2 tahun yang tidak mendapatkan imunisasi. Oleh karena itu semua bayi sebaiknya diimunisasi untuk membentuk kekebalan (imunitas), sehingga walaupun terjadi batuk rejan hanya dalam bentuk yang ringan. Penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa namun tidak berbahaya, tetapi menjadi lebih berbahaya apabila terjadi pada anak-anak balita dan orang lanjut usia.
Batuk rejan disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis dan kadang-kadang oleh Bordetella parapertussis atau Bordetella bronchiseptica. Penularannya melalui batuk atau bersin yang dihamburkan ke udara oleh penderita yang terinfeksi. Secara tipikal, serangan batuk rejan terjadi secara mendadak, terutama pada malam hari.
Gejala atau tanda pertama dari batuk rejan muncul sesudah 7-14 hari terinfeksi oleh bakteri Bordetella pertussis. Batuk rejan berlangsung dalam 3 stadium dengan masing-masing stadium berakhir 2 minggu.
Stadium awal menunjukan gejala batuk yang teriritasi terutama pada malam hari, serangan batuk biasanya didahului bersin, napsu makan hilang, lesu, mata kelihatan merah dan berair.
Pada stadium kedua, batuk semakin parah disertai dahak kental, setiap batuk diakhiri suara melengking atau gonggong dan berulang-ulang dengan cepat . penderita dapat mengalami muntah di atara serangan batuk. Selama batuk, muka penderita kelihatan merah kebiru-biruan, urat leher tegang, air mata tergenang dan lemas. Pada bayi serangan batuk dapat menyebabkan bayi tidak bernafas secara periodik, kekurangan oksigen dan gangguan metabolisme. Stadium kedua merupakan stadium yang paling rentan.
Stadium akhir : intensitas batuk yang mengikil serta muntah berkurang dan hilang secara bertahap.
Pencegahan dan perawatan yang dapat dilakukan antara lain :
- lakukan vaksinasi pada bayi untuk mencegah terserangnya penyakit ini. Vaksinasi tidak boleh diberikan kepada anak-anak berumur 6 tahun ke atas karena dapat menyebabkan demam yang parah.
- Tempatkan penderita dalam ruang terpisah dengan anak – anak lainnya kira- kira 6 minggu untuk menghindari penularan.
- Berikan makanan yang bergizi yang mudah dicerna sedikit demi sedikit
- Hindari makanan yang banyak mengandung gula pasir, pemanis buatan, gorengan dan makanan/minuman dingin.
- Batuk rejan yang terjadi pada bayi dan balita harus segera di periksa ke dokter.
- Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan batuk rejan diantaranya berkhasiat sebagai anti-infeksi, antibakteri, antibiotik, antibatuk (antitussive), peluruh dahak (ekspektorant). Beberapa tumbuhan obat tersebut antara lain :
1.Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.)
Khasiat : antiradang, antibiotik, menurunkan panas, menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, antitoksik, menstimulasi sistem immun
2.Pegagan (Centella asiatica Urban.)
Khasiat : anti-infeksi, antitoksik, penurun panas
3.Lidah Buaya (Aloe vera L.)
Khasiat : antiradang, meredakan sakit (analgetik), parasitiside, pencahar.
4.Bawang Putih (Allium sativum L.)
Khasiat : antibiotik, peluruh dahak, antiseptik, menstimulasi sistem immun, membunuh parasit (parasitiside).
5.Kencur (Kaempferia galanga L.)
Khasiat : antibatuk, peluruh dahak , antibakteri, menghilangkan sakit
6.Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
Khasiat : antiseptik, antiradang,
7.Kulit Jeruk Mandarin (Citrus nobilis Lour.)
Khasiat : meredakan batuk, antiasma, pelururuh dahak, antiradang
Berikut beberapa contoh resep tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk membantu pengobatan batuk rejan .
Resep 1.
50-70 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya dan diambil bagian dalamnya + 1 buah mengkudu matang, dicuci bersih dan dipotong-potong, dijus, dipanaskan airnya hingga mendidih, tambahkan gula batu, hangat-hangat diminum 2 kali sehari.
Resep 2.
5 gram daun sambiloto + 1 siung bawang putih, direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, tambahkan madu, kemudian diminum 2 kali sehari.
Resep 3.
15 gram pegagan + 10 gram kencur, dicuci bersih dan ditumbuk, lalu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
Catatan :
Pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. disarankan untuk tetap konsultasi ke dokter.
Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel, atau panci pyrex.
Khasiat : antiradang, antibiotik, menurunkan panas, menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, antitoksik, menstimulasi sistem immun
2.Pegagan (Centella asiatica Urban.)
Khasiat : anti-infeksi, antitoksik, penurun panas
3.Lidah Buaya (Aloe vera L.)
Khasiat : antiradang, meredakan sakit (analgetik), parasitiside, pencahar.
4.Bawang Putih (Allium sativum L.)
Khasiat : antibiotik, peluruh dahak, antiseptik, menstimulasi sistem immun, membunuh parasit (parasitiside).
5.Kencur (Kaempferia galanga L.)
Khasiat : antibatuk, peluruh dahak , antibakteri, menghilangkan sakit
6.Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
Khasiat : antiseptik, antiradang,
7.Kulit Jeruk Mandarin (Citrus nobilis Lour.)
Khasiat : meredakan batuk, antiasma, pelururuh dahak, antiradang
Berikut beberapa contoh resep tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk membantu pengobatan batuk rejan .
Resep 1.
50-70 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya dan diambil bagian dalamnya + 1 buah mengkudu matang, dicuci bersih dan dipotong-potong, dijus, dipanaskan airnya hingga mendidih, tambahkan gula batu, hangat-hangat diminum 2 kali sehari.
Resep 2.
5 gram daun sambiloto + 1 siung bawang putih, direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, tambahkan madu, kemudian diminum 2 kali sehari.
Resep 3.
15 gram pegagan + 10 gram kencur, dicuci bersih dan ditumbuk, lalu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
Catatan :
Pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. disarankan untuk tetap konsultasi ke dokter.
Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel, atau panci pyrex.
0 Response to "BORDETELLA PERTUSSIS"
Post a Comment